Beranda | Berita Utama | White Crime | Lingkungan | EkBis | Cyber Crime | Peradilan | Pidana | Perdata | Politik | Legislatif | Eksekutif | Selebriti | Pemilu | Nusantara | Internasional | ResKrim | Gaya Hidup | Opini Hukum | Profil | Editorial | Index

EkBis    
 
Energi Alternatif
Skema Energi Panas Bumi kembali Diperkuat
Wednesday 18 Apr 2012 00:30:15

Teks foto : PM New Zealand dan Menteri ESDM saat berdiskusi geothermal dalam MoU kerjasama geothermal PGE dan GEONZ di Jakarta (17/4). (Foto: BeritaHUKUM.com/boy)
JAKARTA (BeritaHUKUM.com) - Perdana Menteri Selandia Baru, The Right Honourable John Key menyambut positif kerjasama yang dilakukan pihaknya bersama pemerintah Republik Indonesia (RI) akan peningkatan di bidang panas bumi (geothermal). Menurut John Key, potensi panas bumi yang dimiliki RI tidak bisa diabaikan, Key juga menyebut Pembangkit Listrik Panas Bumi di Kamojang, Jawa Barat sebagai contoh bagaimana energi ramah lingkungan tersebut dapat bekerja dan difungsikan.

“kerjasama in sangat penting dlakukan guna menjembatani kebutuhan negara akan energi dan ekonomi. Dan Indonesia memiliki sumber geothermal yang banyak, kami sangat tertarik bekerjasama,” sambut John Key disela acara MoU mengenai kerjasama geothermal antara pihak Geothermal New Zealand (GEONZ) dan PT. Pertamina Geothermal Energy (PT.PGE), Selasa (17/4).

Tentang kelanjutan skema kerjasama kedepan, Menteri ESDM, Jero Wacik, meminta agar Kementrian ESDM terus mengoptimalkan hasil dari kepekatan. “Jangan hanya bikin MoU, tapi tidak ditindaklanjuti dong. Ayo, semuanya harus bekerja.
Geothermal sangat penting, mari kita optimalkan,”papar Jero usai menyambut pidato tamunya, John key.

Meningkatkan Kapasitas

Potensi panas bumi Indonesia tercatat sekitar 29 ribu MW yang merupakan potensi Panas bumi terbesar di dunia atau sekitar 40% dari potensi dunia dan sebesar 10.092 MW. Kapasitas terpasang PLTP saat ini tercatat sebesar 1.226 MW atau 4,2% dari potensi panas bumi Indonesia. Oleh karena itu, Pemerintah sudah merencanakan pengembangan PLTP tahun 2010-2016 sebesar 3.967 MW, melalui program Pembangkit Listrik 10.000 MW tahap II.

Sedangkan New Zealand atau Selandia Baru sudah lebih dulu memanfaatkan potensi Panas bumi. Pada 2009, 35 persen kebutuhan energi dihasilkan dari energi terbarukan, tenaga air dan panas bumi. Panas bumi menyumbang 70 persen dari total pasokan listrik di negara tersebut.

Kerja sama mencakup pertukaran pengalaman di bidang eksplorasi, pengembangan dan peraturan bidang energi panas bumi, pertukaran pengalaman di bidang kebijakan dan perencanaan strategis energi panas bumi, penyusunan program pendidikan dan pelatihan energi panas bumi dan bantuan teknis untuk meningkatkan kapasitas produksi energi panas bumi di Indonesia, serta peningkatan peran sektor swasta dalam pengembangan sumber daya energi panas bumi.

Kerjasama ini sejalan dengan kebijakan dan tekad Pemerintah Indonesia mendorong penggunaan energi baru terbarukan.

Perpres 5 tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional, menetapkan target bauran energi untuk energi baru terbarukan sebesar 17%, nilai 5% diantaranya berupa energi Panas bumi.

Pemerintah mencanangkan pula skenario optimis melalui Visi 2525, yaitu pada tahun 2025 kontribusi energi baru terbarukan dapat mencapai 25 Persen dari total bauran energi. (bhc/boy)



 
Berita Terkait Energi Alternatif
 
Prabowo-Sandi Siapkan Strategi Dorongan Besar Wujudkan Kedaulatan Energi
 
Harga Energi Baru Terbarukan (EBT) Masih Relatif Mahal
 
DPR Minta Negara Produsen Minyak Kembangkan Energi Ramah Lingkungan
 
Aturan Energi Bersih Mesti Adil
 
Ada 9 Pembangkit Senilai Rp20,6 Triliun Segera Teken Jual Beli Listrik ke PLN
 
Untitled Document

 Beranda | Berita Utama | White Crime | Lingkungan | EkBis | Cyber Crime | Peradilan | Pidana | Perdata | Pledoi | Politik | Legislatif | Eksekutif | Selebriti | Pemilu | Nusantara | Internasional | ResKrim | Gaya Hidup | Opini Hukum | Profil | Editorial | Index


  Berita Terkini >>
 
Mengapa Dulu Saya Bela Jokowi Lalu Mengkritisi?
5 Oknum Anggota Polri Ditangkap di Depok, Diduga Konsumsi Sabu
Mardani: Hak Angket Pemilu 2024 Bakal Bikin Rezim Tak Bisa Tidur
Hasto Ungkap Pertimbangan PDIP untuk Ajukan Hak Angket
Beredar 'Bocoran' Putusan Pilpres di Medsos, MK: Bukan dari Kami
Pengemudi Mobil Plat TNI Palsu Cekcok dengan Pengendara Lain Jadi Tersangka Pasal 263 KUHP
Untitled Document

  Berita Utama >
   
Mengapa Dulu Saya Bela Jokowi Lalu Mengkritisi?
Mudik Lebaran 2024, Korlantas: 429 Orang Meninggal Akibat Kecelakaan
Kapan Idul Fitri 2024? Muhammadiyah Tetapkan 1 Syawal 10 April, Ini Versi NU dan Pemerintah
Refly Harun: 6 Ahli yang Disodorkan Pihak Terkait di MK Rontok Semua
PKB soal AHY Sebut Hancur di Koalisi Anies: Salah Analisa, Kaget Masuk Kabinet
Sampaikan Suara yang Tak Sanggup Disuarakan, Luluk Hamidah Dukung Hak Angket Pemilu
Untitled Document

Beranda | Tentang Kami | Hubungi | Redaksi | Partners | Info Iklan | Disclaimer

Copyright2011 @ BeritaHUKUM.com
[ View Desktop Version ]